A. Latar Belakang
Pendekatan yang kini sering digunakan dalam meningkatkan kualitas kehidupan dan mengangkat harkat martabat dari masyarakat yang miskin dan membutuhkan adalah pemberdayaan masyarakat. Konsep ini menjadi sangat penting terutama karena memberikan perspektif positif terhadap orang miskin. Orang miskin tidak dipandang sebagai orang yang serba kekurangan (misalnya: kurang makan, kurang pendapatan, kurang sehat, kurang dinamis) dan objek pasif penerima pelayanan belaka, melainkan sebagai orang yang memiliki beragam kemampuan yang dapat dimobilisasi untuk perbaikan hidupnya. Konsep pemberdayaan memberi kerangka acuan mengenai matra kekuasaan (power) dan kemampuan (kapabilitas) yang terkait dengan aspek manusia, sosial, ekonomi, budaya, politik, dan kelembagaan. Melalui pemberdayaan masyarakat dapat terwujud penyediaan sumber daya, kesempatan, pengetahuan, dan keterampilan bagi masyarakat untuk meningkatkan kapasitas masyarakat sehingga masyarakat bisa menemukan masa depan yang lebih baik. Amanah inilah yang diemban dalam salah satu tri darma perguruan tinggi.
Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu: Dharma pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Dalam dharma pendidikan, perguruan tinggi diharapkan melakukan peran pencerdasan masyarakat dan transmisi budaya. Dalam dharma penelitian, perguruan tinggi diharapkan melakukan temuan-temuan baru ilmu pengetahuan dan inovasi kebudayaan untuk kesejahteraan masyarakat. Dalam dharma pengabdian kepada masyarakat, perguruan tinggi diharapkan melakukan pelayanan kepada masyarakat untuk ikut mempercepat proses peningkatan kesejahteraan dan kemajuan masyarakat. Melalui dharma pengabdian kepada masyarakat inilah perguruan tinggi juga akan memperoleh umpan balik dari masyarakat tentang tingkat kemajuan dan relevansi ilmu yang dikembangkan perguruan tinggi itu. Keberadaan Perguruan Tinggi mempunyai kedudukan dan fungsi penting dalam pemberdayaan masyarakat.
Pemberdayaan masyarakat diupayakan secara bersama-sama antara perguruan tinggi dan dunia usaha. Keduanya merupakan aset nasional yang sangat menentukan bagi kemajuan bangsa, terlebih bila ada kerjasama yang saling menguntungkan atau kemitraan. Kerjasama antara perguruan tinggi dan dunia usaha merupakan ajang untuk saling melengkapi sehingga kedua belah pihak bisa tumbuh dan berkembang secara optimal. Pertumbuhan dunia usaha akan turut memacu laju pertumbuhan ekonomi nasional. Dalam hal ini, perguruan tinggi berperan sebagai katalisator. Perguruan tinggi melalui lembaga penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, merupakan mitra kerja dunia usaha dalam mengupayakan peningkatan pemberdayaan masyarakat yang berkelanjutan. Dalam pelaksanaan corporate social responsibility (CSR) dunia usaha bisa bermitra dengan perguruan tinggi. Pertumbuhan sebuah perusahaan dan perkembangan sebuah perguruan tinggi, juga harus bisa dinikmati oleh masyarakat di sekitarnya. Ketiga elemen inilah yang kemudian bersinergi membentuk konsep pembangunan berkelanjutan.
Dunia usaha adalah salah satu pilar utama dalam sinergi yang sekaligus dapat memberikan dua bentuk dukungan: pendanaan dan non-pendanaan. Apapun bentuk dukungan yang diberikan, dunia usaha berkepentingan langsung untuk memastikan masyarakat berkembang taraf hidupnya, karena hanya dengan berada di tengah masyarakat yang berdayalah dunia usaha dapat berkembang secara berkelanjutan pula.
CSR selain menyumbang pada pembangunan berkelanjutan juga suatau bentuk peran serta dunia usaha untuk turut meningkatkan kesejahteraan, pendidikan, keterampilan, pengetahuan (berbagai aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan hidup) masyarakat dan lingkugan sekitarnya. Dipandang dari perspektif pembangunan yang lebih luas, CSR menunjuk pada kontribusi perusahaan terhadap konsep pembangunan berkelanjutan (sustainable development), yakni “pembangunan yang sesuai dengan kebutuhan generasi saat ini tanpa mengabaikan kebutuhan generasi masa depan.” Dengan pemahaman bahwa dunia bisnis memainkan peran kunci dalam penciptaan kerja dan kesejahteraan masyarakat, CSR secara umum dimaknai sebagai sebuah cara dengan mana perusahaan berupaya mencapai sebuah keseimbangan antara tujuan-tujuan ekonomi, lingkungan, dan sosial masyarakat, seraya tetap merespon harapan-harapan para pemegang saham (shareholders) dan pemangku kepentingan (stakeholders).
Konferensi Nasional PkM – CSR merupakan wadah kerjasama antara perguruan tinggi, dunia usaha, pemerintah dan pelaku lain dalam upaya diseminasi dan kerjasama kegiatan-kegiatan pemberdayaan masyarakat yang diinisiasi oleh Universitas Pelita Harapan, Universitas Multimedia Nusantara, dan Universitas Swiss German sejak tahun 2015. Pada tahun 2015 konferensi PkM-CSR diselenggarakan di Kampus Universitas Multimedia Nusantara, Tangerang yang dihadiri oleh 120 peserta. Pada tahun 2016 konferensi PkM-CSR diselenggarakan di Padang di Sumatera Barat bekerjasama dengan Universitas Bung Hatta yang dihadiri oleh 152 peserta. Untuk tahun 2017 konferensi PkM-CSR akan diselenggarakan di Surakarta pada tanggal 19-21 Oktober 2017 bekerjasama dengan Universitas Sebelas Maret (UNS) yang diharapkan akan dihadiri oleh sekitar 200 peserta.
B. Tema Kegiatan
Tema kegiatan Konferensi Nasional ini adalah “Optimalisasi Peran Perguruan Tinggi dan Dunia Usaha untuk Pemberdayaan Masyarakat”.
C. Tujuan
Tujuan dari kegiatan Konferensi Nasional ini antara lain:
1. Sarana untuk bertukar informasi dan berdiskusi terkait dengan program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) yang telah dilakukan oleh lembaga pendidikan maupun program Corporate Social Responsibility (CSR) yang telah dilakukan oleh dunia usaha.
2. Menjadi awal untuk menciptakan sinergi antara kegiatan PKM di lembaga pendidikan dan CSR di dunia usaha sehingga menjadi program pemberdayaan yang lebih efektif dan berkelanjutan.
3. Menjadi forum ilmiah yang mempertemukan para akademisi, peneliti, dan dunia usaha, NGO dan instansi pemerintah (pusat, provinsi, kabupaten, dan kota).
D. Sasaran
Sasaran kegiatan Konferensi Nasional ini adalah para akademisi, peneliti, ahli, profesional, praktisi, dan pengambil kebijakan di lingkungan lembaga penelitian, dunia usaha, lembaga swadaya, dan lembaga pemerintahan.
E. Subtema
Subtema dalam Konferensi Nasional ini antara lain:
1. Teknologi tepat guna
2. Teknologi Informasi dan Komunikasi
3. Kesehatan
4. Pendidikan
5. Ekonomi, Sosial dan Budaya
6. Lingkungan Hidup dan Kebencanaan
F. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Kegiatan Konferensi Nasional akan diselenggarakan pada:
Hari, Tanggal : Kamis – Sabtu, 19-21 Oktober 2017
Tempat : Kampus Universitas Sebelas Maret (UNS)
Jl. Ir. Sutami 36 A, Kentingan, Surakarta, Solo – Jawa Tengah
G. PkM-CSR Award
Selain penyelenggaraan konferensi, juga diadakan penghargaan PkM-CSR Award yang akan diberikan kepada peserta yang mendaftarkan kegiatan pemberdayaan masyarakat yang merupakan hasil kerjasama perguruan tinggi dengan perusahaan atau dengan pemerintah atau dengan lembaga non pemerintah, atau diselenggaralan oleh CSR Perusahaan sendiri. Pemenangnya akan dipilih berdasarkan dampak positif dan solusi inovatif dalam bidang:
1.Pertanian, perikanan, dan kelautan
2.Lingkungan hidup dan manajemen bencana
3.Kesehatan
4.Ekonomi, Sosial, dan Budaya
5.Teknologi Informasi dan Komunikasi
6.Pendidikan